Nama : Achmad Taufik
NPM : 30410096
Kelas : 4ID03
Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa
moneter dan kepuasan pribadi.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Tiga jenis perilaku :
• Memulai inisiatif
• Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
• Diterimanya resiko dan kegagalan
• Memulai inisiatif
• Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
• Diterimanya resiko dan kegagalan
kunci
penting seorang wirausahawan adalah bersikap kreatif, inovatif, berani
mengambil resiko, da tidak mudah menyerah. Karakteristik menurut Mc
Clelland
1. keinginan untuk berprestasi
2. keinginan untuk bertanggung jawab
3. preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. presepsi kepada kemungkinan berhasil
5. rangsangan oleh umpan balik
6. aktivitas energik.
Karakteristik wirausahawan sukses dengan n ACh tinggi adalah
1. kemampuan inovatif
2. toleransi terhadap kemenduaan
3. keinginan untuk berprestasi
4. kemampuan perencanaan realistis
5. kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6. objektivitas
7. tanggung jawab probadi
8. kemampuan beradaptasi
9. kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrasi.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc. Clelland.
1. kebutuhan
untuk berprestasi (n Ach), contohnya : seorang karyawan perlu
mendapatkan perlakuan terhadap setiap prestasi yang dia kerjakan di
kantor oleh atasannya.
2. kebutuhan
untuk berafiliasi (n Anfil), contohnya : seorang karyawan memiliki
hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab, seperti
memiliki seorang teman atau sahabat di tempat kantor.
3. kebutuhan
untuk berkuasa (n Pow), contohnya : seorang atasan ingin dapat
mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya
berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, sumber-sumber gagasan tersebut, antara lain.
1. kebutuhan akan sumber penemuan
2. hobi atau kesenangan pribadi
3. mengamati kecendrungan-kecendrungan
4. mengamati keurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
5. kegunaan lain dari barang-barang biasa
6. pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
unsur-unsur analisa pulang pokok, antara lain.
1. biaya tetap
2. biaya variable
3. biaya total
4. pendapatan total
5. keuntungan
6. kerugian
7. titik pulang pokok.
pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan, terdapat beberapa point yaiutu.
1. kepemilikan perseorangan, dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi
2. kepemilikan
kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan
bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba
3. perusahaan
perseroan, perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik
saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan
perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.
Proses
seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini
mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.
Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabungkan
dan disebut Employment function.
Persiapan :
Dalam tahap ini diperlukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Ada 2
faktor yang harus diperhatikan dalam tahapan ini, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen
yang ada, dll. Dan faktnr eksternal seperti hukum ketenagakerjaan,
kondisi pasar, tenaga kerja, dll, danperencanaan ini merupakan proses
dimana manajer menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat dan berkemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang akan menolong organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya secara
efektif dan efisien.
Rekrutmen :
Penarikan tenaga kerja merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja melalui beberapa tahapan yang
mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja,
menentukan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan, proses seleksi,
penempatan dan orientasi tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja ini
bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang cukup agar manajer dapat
memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan.Dalam
tahapan ini diperlukan analisis jabatan untuk membuat deskripsi jabatan
dan spesifikasi jabatan agar rekruitmen berjalan efisien dan efektif.
Seleksi :
Seleksi merupakan tahapan penentuan keputusan apakah calon yang sudah
melamar dapat diterima atau tidak. Proses seleksi ini dibutuhkan agar
perusahaan dapat memilih pegawai yang cocok dengan pekerjaan tersebut.
Para manajer SDM menggunakan proses seleksi ini untuk mengambil
keputusan penerimaan pegawai baru. Tujuan dari proses seleksi adalah
untuk memilih pegawai yang cocok dengan pekerjaan dan perusahaan. Pada
dasarnya seleksi dilakukan untuk memberikan masukan bagi organisasi
dalam rangka mendapatkan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Orientasi :
Setelah calon pekerja itu diterima sebagai karyawan dalam perusahaan,
maka tahapan selanjutnya adalah melakukan masa orientasi yaitu
pengenalan pekerja baru pada pekerjaan dan organisasinya. Langkah ini
dirancang untuk mengakrabkan pegawai-pegawai baru dengan pekerjaan
mereka, rekan kerja mereka dan aspek-aspek kunci dari perusahaan secara
keseluruhan. Lebih lanjut, langkah ini melibatkan upaya memperjelas misi
dan kultur organisasi, menjelaskan sasaran pengoperasian dan harapan
pekerjaan, dll.
Pelatihan
dan pengembangan : Dalam tahapan program pelatihan ini bertujuan untuk
memperbaiki penguasaan sebagai keterampilan dan teknik pelaksanaan
pekerjaan tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan
bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu
dimasa yang akan datang. Pengembangan ini bersifat lebih luas karena
menyangkut banyak aspek seperti peningkatan dalam keilmuan, wawasan dan
kemampuan, sikap serta kepribadian. Tahapan program ini diberikan kepada
karyawan baru maupun karyawan lama agar mereka dapat mengantisipasi
situasi-situasi yang berubah. Perusahaan yang progresif akan selalu
menawarkan program pelatihan ekstensif guna memastikan bahwa karyawan
mereka selalu memiliki keterampilan yang dibutuhkan agar dapat bekerja
secara maksimal.
Penilaian
Prestasi : Untuk melihat apakah pelatihan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut berjalan efektif, maka perlu dilakukan evaluasi atau
penilaian atas prestasi kerja mereka. Prestasi kerja merupakan hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Tujuan dari penilaian prestasi kerja ini sendiri untuk
mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan standar-standar
yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila karyawan telah memenuhi
standar yang ditetapkan, maka karyawan itu berarti memiliki prestasi
yang baik. Apabila karyawan masih belum memenuhi maka karyawan itu perlu
pelatihan lagi.
Promosi,
transfer, dan demosi : Apabila calon karyawan sudah diterima, diseleksi
dan dikembangkan serta melakukan proses penilaian yang obyektif, maka
manajer perlu mengamati dan mengikuti pergerakan mereka dari
tugas-tugasnya. Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada jabatan
yang tepat, baik dengan jalan promosi, penurunan, pemindahan dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan manfaat yang besar, baik bagi
organisasi maupun karyawan. Karyawan akan merasa senang untuk bekerja
karena mereka berada pada posisi yang sesuai. Sebaliknya, produktivitas
akan semakin menurun manakala tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar